Breaking News

Mekanisme Gerak Pada Vertebrata

A. RANGKA
            Rangka pada Vertebrata terdiri atas tulang-tulang, kartilago dan ligamen yang tersusun sedemikian sehingga memungkinkan terjadinya gerakan. Rangka Vertebrata umumnya terletak di dalam tubuh, sehingga disebut Endoskeleton/ rangka dalam. Sedangkan pada beberapa hewan, misalnya udang, kepiting, rangka terdapat di luar tubuh/ Eksoskeleton. Hewan seperti ini biasanya mengalami pergantian kulit secara periodik dalam hidupnya.


a. Fungsi rangka
- menyokong/ menopang tubuh
- memberi bentuk tubuh
-pelindung alat-alat tubuh yang lunak
-tempat perlekatan otot
-tempat penimbunan mineral
-tempat pembentukan sel-sel darah
-alat gerak pasif
b. Proses pembentukan rangka
            Rangka pada Vertebrata sudah mulai terbentuk selengkapnya pada akhir bulan kedua perkembangan embrio. Sedangkan proses penulangan ( osifikasi ) baru mulai berakhir kira-kira pada usia 25 tahun. Berdasarkan prosesnya osifikasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
-          Osifikasi intermembran
Terjadi pada pembentukan tulang pipih, dimana tulang ini dibentuk langsung oleh sekelompok sel pembentuk tulang/ osteoblas yang terdapat dalam membran fibrosa. Bagian sisi-sisi tulang dibentuk oleh sekelompok sel yang berbeda disebut trabekula yang mampu membentuk jalinan seperti jala sebagai tulang spon
-          Osifikasi endokondral
Terjadi pada tulang panjang/ pipa, dimana pada mulanya terdiri atas tulang rawan hialin yang dilapisi jaringan ikat perikondrium. Pusat osifikasi ada 2 bagian yaitu:
-              dibagian tengah batang tulang pipa ( diafisis )
Penulangan diawali dengan penyusupan pembuluh darah pada perikondrium bagian diafisis, yang menyebabkan sel perikondrium menjadi osteoblas dan tumbuh melingkar dan memanjang. Matriks tulang rawan akan mengeras karena terjadi penimbunan Ca dan P. Tetapi dibagian dalam tulang terjadi pengikisan oleh osteoklas ( sel tulang yang besar dan berinti banyak ) sehingga terbentuk rongga sumsum.  
-              Pada ujung tulang pipa ( epifisa )
Ujung tulang pipa dilapisi tulang rawan yang mengandung osteoblas dan disebut cakra epifisa. Pada orang tua telah mengalami osifikasi.
Perhatikan bagan proses penulangan sebagai berikut.

c. Macam-macam tulang
Berdasarkan jenis
Tulang rawan/ kartilago
Tulang keras/ sejati/ osteon
Tampak transparan, lentur, sel-selnya banyak mengandung matriks berupa kondrion. Tulang rawan pada anak berasal dari mesenkim, lebih banyak mengandung kondrosit. Pada orang dewasa berasal dari perikondrium yang banyak mengandung kondroblas/ sel pembentuk tulang rawan dan lebih banyak mengandung matriks
Tampak keruh, kaku, mudah patah. Osteosit dibentuk oleh osteoblas yang menghasilkan matriks yang berisi kolagen dan protein yang berperan dalam pertumbuhan tulang. Matriksnya mengandung Ca, P, Mg, F yang menyebabkan tulang menjadi keras.

                                      Berdasarkan bentuknya
Tulang pipa
Tulang pipih
Tulang pendek
Bentuk memanjang, terdapat rongga sumsum. Contoh: tl. paha, tl. betis, tl. kering, tl. hasta, tl. pengumpil dll
Struktur pipih, tak ada rongga sumsum. Contoh: tl. iga, tl.rusuk, tl. belikat, tl. tengkorak, tl. usus dll
Struktur pendek,terdapat rongga sumsum. Contoh: tl.pangkal lengan, tl. kaki, tl. dahi, ruas tl. belakang.

d. Susunan Rangka Manusia
            Selain memperkuat tubuh, kerangka juga memberi bentuk tubuh. Dengan adanya kerangka maka tubuh kita berbentuk sedemikian rupa sehingga enak dilihat.


Rangka manusia terdiri atas 2 bagian, yaitu:

-          Skeleton Aksial/ sumbu, artinya sekumpulan tulang yang terletak di daerah sumbu tubuh. Tulang-tulang aksial sangat berpengaruh pada bentuk tubuh kita. Skeleton aksial terdiri dari:
-  tulang tengkorak/ kranium
tulang ini tersusun atas tulang-tulang antara lain tulang ubun-ubun, tulang pelipis, tulang tapis, tulang baji, tulang rahang atas dan bawah, tulang lidah, tulang hidung dan tulang tengkorak belakang. Fungsinya untuk melindungi otak, mata, telinga dan membentuk wajah.


- Tulang Belakang/ Vertebra
  Berjumlah 26 ruas terdiri atas: 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 4 ruas tulang ekor ( menyatu ) dan 5 ruas tulang kelangkangan/ kemaluan/  os pubis.



Tulang Rusuk
 Terdiri atas 7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu dan 2 pasang rusuk melayang.
Tulang Dada, terdiri dari tulang hulu, taju pedang dan tulang badan
Skeleton Apendikular, meliputi tulang-tulang yang berkaitan dengan gerakan. Skeleton ini terdiri atas:
- Tulang-tulang Bahu, tersusun dari:
- tulang selangka/ clavicula, merupakan penghubung tulang belikat dengan tulang dada.
- tulang belikat, berhubungan dengan tulang lengan atas.
- tulang pinggul, terdiri dari 6 tulang yang telah menyatu, terdapat cekungan/ acetabulum, tempat bersambungan dengan alat gerak bawah/ extemitas inferior. Struktur pinggul manusia memungkinkan manusia berdiri pada dua kaki disebut Bipedal.
           - Tulang anggota gerak bawah/ extremitas inferior
Terdiri dari sepasang tulang paha/ femur, sepasang tulang tempurung lutut, sepasang tulang kering, sepasang tulang betis, 7 ruas tulang pergelangan kaki, 5 tulang telapak kaki dan 14 ruas tulang jari kaki
           -Tulang anggota gerak atas/ extremitas superior
                          Terdiri dari sepasang tulang lengan, sepasang tulang hasta, sepasang tulang pengumpil, 8 tulang pergelangan tangan, 5 tulang telapak tangan dan 14 ruas tulang jari tangan.



B. Artikulasi (Persendian) dibagi menjadi 2 :

a.      Sinartosis adalah hubungan dengan ruang yang tidak dapat digerakkan / walaupun ada tapi terbatas. Selanjutnya persendian ini dikelompokkan lagi menjadi 3 yaitu:

·         Sinostosis adalah hubungan langsung tulang  dengan tulang yang tidak memungkinkandanya gerakkan. Contoh tulang tengkorak orang dewasa.
·         Sinkondesies adalah apabila penghubungannya adalah jaringan tulang rawan sehingga memungkinkan tidaknya sedikit gerakan
·         Sinfibrosis adalah apabila penghubungannya berupa jaringan ikat pada hubungan ini masih memungkinkan terjadinya gerakan.
b.      Diartosis

·         Diartosis Persendian yang memungkinkan gerakan ke satu arah . Contoh persendian pada tulang siku.
·         Sendi Pelana adalah persendian yang memungkinkan gerakan ke dua arah. Contoh persendian antara ruas-ruas tulang belakang, sendi antara tulang telapak tangan, pergelangan tangan dengan ibu jari.
·         Sendi Putar adalah persendian tulang I mengitari tulang yang lain sehingga menimbulkan rotasi Contoh tengkorak dengan atlas dan metacarpal dengan jari-jari tangan.
·         Sendi peluru adalah persendian tulang yang gerakannya terbatas dari pada persendian yang lain yaitu dapat bergerak ke segala arah. Contoh tulang lengan atas dengan gelang bahu dan tulang paha dengan panggul
·         Sendi geser adalah persendian yang gerakannya hanya menggeser kedua ujung agak rata dan tidak terputus
·         Sendi Luncur adalah persendian tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan badan melengkung kedepan ke belakang / memutar.








No comments